Selasa, 16 November 2010

Setengah Nafas Belantara Raya

Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi ... cetus Iwan Fals dalam lagunya pada album Opini (1982).

Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya

Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu
Oh mengapa

Oh jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita
Pengantar lelap si buyung

Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu
Saja

Oh jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti

hmmmmm, tanpa teh panas dan beragam cemilan mulai sajalah untuk menuangkan; sebelum kaku jari jemari sebelum beku isi kepala

...Sejak 27 Tahun lalu lagu tersebut diciptakan dan dikumandangkan. Namun demikian, hingga kini kehendak dan kekuatannya begitu menyentuh dan sangat besar relevasinya dengan keadaan zaman. Setiap jamnya 7 hari dalam seminggu belantara Nusantara digunduli nyaris seukuran Gelanggang Senayan. Belum Habis belum akan berhenti...

Sungguh Alam telah Allah ciptakan untuk sekalian umatnya dengan harapan dapat dipergunakan secara bijak dan bajik. Dengan tangan ini alam kita gerogoti penuh keserakahan seolah hutan adalah kacang Hijau yang ditebar dan esoknya Savana Toge.

Waktu berjalan dalam tempo dan ritme ketika ia diciptakan. Namun demikian kehidupan bergulir terlampau cepat...

Tawa hari ini bukan berarti de javu esok, dalam diam Alam berteriak... "kami sungguh sekarat" dalam hening mereka meminta ... ya Allah ijinkan Kami untuk memuntahkan rasa mual ini, ijinkan kami untuk menggoyang pegal kami, ya Allah Apakah sekarang waktu yang telah Kau tetapkan bagi kami itu?

Hanya Kasih SayangNya saja sekiranya yang menahan Alam untuk melalukan apa yang sebenarnya telah mereka tahan bahkan mungkin sejak ribuan tahun lalu !!!

Allah menciptakan Gunung-gunung yang menyembul dan menjulang untuk membuat Bumi ini stabil dalam porosnya, lalu perhatikan sebaliknya apa yang dilakukan manusia (menggunduli gunung dan membuat semuanya terbalik) cekung menghujam kedalam.

bukankah sebaiknya meluangkan waktu sejenak untuk sekedar berkontemplasi... !!!

(Salin dari Facebook ditulis pada 04 Maret 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar